Menghadapi anak pemarah, cuba lalukan ini

Ilustrasi - Menghadapi anak pemarah Oleh Dr. Jasim Al-Matuu Sebagai orang tua , kita mungkin sering mengadu perilaku anak - anak ya...

A+ A-
Sokongan anda sangat diperlukan. Sila 'like' dan 'share' kami.
Ilustrasi - Menghadapi anak pemarah
Oleh Dr. Jasim Al-Matuu

Sebagai orang tua , kita mungkin sering mengadu perilaku anak - anak yang kurang sesuai dengan harapan kita . 

Walaupun jika dilihat lebih jauh , sebenarnya orang tualah yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan perilaku anak tersebut . 

Di antara perilaku anak yang sering kita dapati adalah lancang ( berani melawan orang tua ) dan pemarah .

Dalam menyikapi hal ini , diperlukan pendidikan yang tepat terhadap anak , terutama pendidikan terhadap keseimbangan emosi anak . 

Sebagai orang tua , sudah seharusnya memahami cara mendidik anak dengan baik . Dalam tulisan ini , ada tujuh kaedah yang akan membantu orang tua dalam mendidik anak , terutama untuk menghilangkan sikap lancang , pemarah dan sikap negatif lain pada sang anak dengan pendidikan dan sikap yang positif dari orang tua .

1 . Melatih anak mengungkapkan isi hatinya

Orang tua hendaknya mengajarkan kepada anak bagaimana mengungkapkan isi hatinya dengan kata - kata . 

Kerana terkadang anak memilih mengungkapkan isi hatinya dengan perilaku - perilaku yang tidak baik , misalnya marah - marah , berteriak , menggigit kuku , merobek baju dan perilaku negatif lain sebagai bentuk ungkapan isi hati mereka . 

Oleh kerana itu , orang tua sudah seharusnya mengajarkan kepada anak , bagaimana mengungkapkan isi hati mereka dengan berbicara baik - baik .

2 . Memberikan pujian

Apabila anak sudah boleh mendedahkan isi hatinya yang sedang kesal dengan pembicaraan yang baik , sebaiknya kita memberikan pujian kepadanya . 

Selain itu kita juga terus membantu untuk mendedahkan perasaannya , terutama perasaan - perasaan negatif seperti kesal , jengkel , marah , iri . 

Perilaku orang tua seperti ini jauh lebih baik dari pada sekadar diam atau bahkan malah memarahi si anak .

3 . Mengabaikan kemarahan si anak

Mengabaikan kemarahan si anak , bukan bermakna kita tidak memperdulikan mereka , akan tetapi ketika anak mulai marah sebaiknya kita tidak tergesa - gesa memberikan perhatian . 

Kerana , jika si anak mengira bahawa kemarahan boleh menarik perhatian kita , maka anak akan semakin sering melakukannya . 

Hal yang perlu dilakukan orang tua adalah dengan mendatangi si anak yg sedang marah tadi , kemudian menjelaskan bahawa bukan kemarahan anak yang membuat orang tua jadi perhatian , tetapi ada perkara penting yang perlu dibicarakan antara orang tua dan anak . 

Dengan ini diharapkan si anak akan terlupa dari marahnya dan beralih ke dialog dengan orang tua .

4 . Tegas

Jika si anak tetap dalam sikap lancang atau marah , satu masa orang tua juga harus bersikap tegas kepada anak , tetapi dengan sikap tenang dan tidak marah - marah . 

Kerana , jika orang tua menasihati anak untuk tidak marah , tetapi dia sendiri dalam keadaan marah , anak justru sukar untuk menerima nasihat itu . 

Dalam memberi nasihat , orang tua seharusnya juga memberi contoh langsung .

5 . Jangan menghukum anak

Ketika anak terus - menerus marah atau bersikap lancang , sebaiknya orang tua tidak menghukumnya . 

Tetapi , orang tua harus terus - menerus memberikan arahan dan nasihat sekaligus memberikan anak kesempatan untuk mengungkapkan kekesalannya . 

Orang tua juga membantu anak untuk mendedahkannya , boleh melalui dialog atau lain , sehingga anak boleh dengan mudah mendedahkan apa yang sedang difikirkannya . 

Bagi orang tua , lebih bagus lagi jika sering - sering mengungkapkan perasaan sayangnya kepada anak .

6 . Permainan menahan emosi

Sebagai orang tua , hendaknya membiasakan diri untuk memberikan anak permainan - permainan yang dengannya anak - anak boleh dilatih untuk menetapkan emosi mereka . 

Misalnya , dengan memberikan bintang ( nilai ) kepada anak yang boleh menahan emosi mereka pada masa yang sebenarnya hal itu mudah membuat mereka marah . 

Kemudian memberikan dua bintang untuk anak yang sudah marah , tetapi mampu meredam amarahnya dengan mendedahkan kemarahan itu melalui kata - kata atau dialog . 

Dan permainan - permainan lain yang pada intinya dapat melatih anak - anak bagaimana mengungkapkan kemarahan dengan cara yang benar .

7 . Berikan pemahamam akan hakikat marah

Kemudian , orang tua hendaknya selalu menanamkan pemahaman kepada anak , bahawa seorang yang kuat adalah orang yang boleh menahan dirinya , sebagaimana sabda Nabi saw , " Kekuatan bukanlah ( dilihat ) dari ( cara dia ) bergelut , akan tetapi kekuatan adalah barangsiapa yang boleh menahan dirinya ketika marah . 

" ( Al hadith ) Orang tua harus menanamkan makna hadis ini serta mengingatkan mereka bahawa kejahatan pertama dalam sejarah umat manusia adalah terbunuhnya Habil di tangan Qabil . 

Salah satu sebabnya adalah kerana Qabil mendedahkan kemarahan dengan cara yang salah , dan akhirnya hanya menimbulkan penyesalan , sebagaimana pepatah Arab mengatakan , " Marah , bermula dengan kegilaan dan di akhiri dengan penyesalan . 

" Anak - anak juga perlu diajar bagaiman menetapkan amarah mereka dengan Isti ' adzah , berwudhu dan merubah kedudukan dari berdiri ke duduk dan seterusnya sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi saw .

Dari pengalaman beberapa orang , ada beberapa cara untuk menghilangkan marah pada anak . 

Salah satu orang tua memberikan cermin kepada anaknya yang sedang marah dan berkata kepadanya , " Cuba lihat wajahmu di cermin ! " Setelah beberapa saat , anak pun berhenti marah bahkan malah tertawa .

Cara lain yang dilakukan salah satu orang tua adalah , ketika anak marah orang tua membuat sebuah garis di atas kertas yang di gantung di dinding , jika sang anak tidak jadi marah , maka orang tua mengeluarkan garis tersebut , begitu setersunya sampai anak akan melihat sendiri betapa seringnya dia marah .

Ada juga seorang ayah yang membuat perjanjian dengan anaknya , bahawa ketika sang anak marah dia akan mendedahkan kemarahan itu dengan menulis dikertas . 

Lain lagi dengan orang tua yang menghadapi kemarahan anaknya dengan hal - hal yang lucu . Cara - cara di atas terbukti boleh mengawal amarah pada beberapa anak , tentunya setiap anak akan berbeza pula penanganannya .

Dari beberapa cara di atas , hal yang tidak boleh kita lupakan sebagai orang tua adalah senantiasa memahamkan kepada anak , kapan , di mana dan kepada siapa marah itu boleh dilakukan . 

Jika anak mampu mencapai tahap ini dalam mengatur emosi mereka , maka inilah yang dinamakan " Kecerdasan emosi . 

" Hal ini sangat penting untuk menjaga kesihatan mental anak - anak dan dengan melakukan cara - cara di atas , diharapkan anak kita boleh mencapai " Kecerdasan emosi " .

Artikel ini diadaptasi dari artikel Dr . Jasem Al - Matuu ' di saaid.net oleh pasukan redaksi alislamu.com


Related

Pendidikan 859573108736438225

Peringatan/Makluman!

Semua informasi di dalam blog ini sekadar pengetahuan bersama untuk difikirkan. Rujuklah Al-Quran & Hadis dan yang sebaiknya dengan bimbingan guru yang mursyid.

Dari Anas bin Malik r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Menuntut ilmu adalah satu fardu yang wajib atas tiap-tiap seorang Islam." - (Ibnu Majah dan Lain-lainnya).

Ahlus Sunnah Wal- Jamaa'ah


Ikuti kami dan 'Get Notification'


Sila LIKE dan tanda 'Get Notification' fanpage ini.

Jumlah Kunjungan

Artikel Terkini

Popular

Terbaru

Arkib

Langganan Kemaskini Terkini!

Nama Penuh

Alamat Email

Bersama Kami

"Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman)." - Surah Ali `Imran: 110




item